Rabu, 20 November 2013

Puncak Kangen

Puncak kangen adalah ketika tidak bertemu, tidak saling sms, BBM, atau telepon, tapi mendoakan dalam hati satu sama lain. Itulah kata-kata yang disampaikan Sujiwo Tedjo dalam pentas seni yang digelar di Surabaya kemarin. Istimewa. Itu kata yang saya ucapkan dalam hati saat membaca kutipan Jawa Pos tentang kata-kata Sujiwo Tedjo. Saya pun merenung sebentar dan tersadar,berarti apa yang saya alami selama ini adalah puncak kangen. Ketika saya sangat kangen dengan keluarga saya, saya selalu mendoakan mereka dalam hati. Tidak muluk-muluk, say mendoakan mereka dalam waktu singkat. Dan itu terjadi secara spontanitas. Di sela-sela jam kerja misalnya. Namun itu tidak mengganggu aktivitas kerja saya di kantor. Dan terkadang, saya pun sering teringat kepada seorang teman. Seorang teman yang sangat spesial. Dia adalah inspirasi dan panutan saya dalam menjadi pribadi yang lebih baik. Sudah satu tahun lebih ini saya tidak dapat bertemu dengannya. Dia adalah orang yang sangat baik, low profile, dan bijak. Saya senang ketika berdiskusi atau curhat kepadanya. Pandangannya perspektif dan objektif. Dia adalah orang yang sabar, telaten dan seorang pendengar yang baik. Dan hatinya tulus. Itulah hal yang membuat dia begitu spesial bagi saya. Saya selalu ingin bertemu dengannya tapi tak bisa. No contact. Dan di saat seperti itu, saat puncak kngen saya saya s akan mendoakan di, agar dalam setiap langkahmya dia selalu diberkati, dilindungi dan diterangi langkahnya. Agar sehat selalu dan dicukupkan segala kebutuhannya. Dimudahkan usaha baiknya & sukses mencapai cita citanya. Itulah doa seorang teman. Dan mungkin, ketika puncak kangen itu telah sangat dalam dan sering kali terjadi, maka akan berjalan dalam bawah sadar. Kita akan bertemu dengannya dalam mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar